Monday, March 27, 2017

Episode 1 #HidupituHidup

Episode 1 #HidupituHidup
            Desember 2016, sejarah hidup mulai kutapaki. Terjun ke dalam dunia yang tidak ku kenal sebelumnya. Mungkin ini baru namanya hidup, atau hidup baru yang aku tau. Setelah pendidikan selesai, gelar strata satu ku peroleh mengejar karir demi kehidupan yang lebih baik. Seiring berjalannya hari aku bersadar, apa yang aku lakukan sebelum sejarang ini tercapai? Masihkah aku bermain-main atau serius mengejarnya? Sering berjalannya waktu aku mendapati apa yang sudah ku tempuh untuk hidup. Banyak salah dan kekurangan. Banyak nikmat tanpa syukur. Banyak hidup sebatas menjalani saja. Tapi semua itu tidak aku berfikir untuk lebih baik.
            Satu bulan berjalan aku mulai tergerak untuk menjadi Karyawan, hati berat karena melihat segelintir cerita para pension dini, pemecatan tanpa sebab, keinginan hati dan agama, bertentangan sudah hidup aku jalani di dunia ini dengan agama untuk akhirat nanti. Apa kalian sadar semua ini hanya semenatara? Apa kalian tahu semua ini sudah di tata secara teratur dan rapih? Apa kalian masih terus mencari kehidupan di dunia? atau terus mencari bekal untuk hari akhir? Tidak ada jawaban untuk mengedepankan Batin. Semua sirna akan eloknya dunia ini, kemewahan dunia ini, aku lupa tugas ku didunia ini.
            Dua bulan berjalan aku mulai dapat panggilan menjadi Karyawan apa dengan mudah aku langsung menjadi Karyawan? Tidak, proses menyertai kembali. Mengedepankan egoisme dalam mendapatkan semua ini, tidak pandang bulu, tidak menatap bawah. Lurus menerjang dinding putih bersinar. Melawan hitam pekat dalam dunia. terus menjadi Karyawan. Setengah bulan berjalan aku membuka media social, semangat mengetarkan datang dengan serentak tuk menjadi jati diri sendiri, menciptakan suatu usaha yang menjadi mimpi besar ku. Peluang bisnis sangat terlihat tapi hati selalu bergetar. Gejolak kerikil dalam hidup terus kutemui. Aku selalu positif “Tuhan akan turut serta disetiap kesulitan yang kamu hadapi.” Sempat turun semangat setelah potensi menjadi Karyawan pertama kali gagal aku merasakan pertama kali. Beberapa hari aku murung, tidur dan berkata “apa aku akan banggakan kedua orang tuaku?” semangat kembali setelah beberapa hari wanita hati berdamai berdiskusi diri. Mengeparkan semua gelap hati kala itu. Semangat mengebu dengan positif yang aku fikirkan. Tuhan Pemilik Segalanya.

            Tiga bulan berjalan, semakin mengambil langkah kecil, menjajaki dunia bisnis menjadi pebisnis dalam jangka panjang yang ku tanamkan. Pernah dengar “apa yang kamu tanam itu yang kamu tuai” itu sangat benar, tapi perlu difikirkan semua harus tertata dengan baik, tidak ada prasangka buruk. Rubah semua sikap buruk kala itu, melupakan, menhapus, dan menganti dengan perlahan untuk menjadi lebih baik. Sesuatu yang baik dimulai dengan yang baik. Hari ini aku tetap semangat dan tetap dalam langkah positif. Mengetarkan seluruh jiwa untuk #HidupituHidup.

0 comments:

Post a Comment