Tuesday, March 22, 2016

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI


BAB 2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi harus memebrikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hokum, social, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara terus-menerus. Pada awalnya, akuntansi pajak. System pencatatan buku ganda kemudian dikembangkan untuk memenuhikebutuhan sejumlah perushaan dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya dan akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik. Agar dapat meningikuti perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang makin meningkat dan perhatian terhadap integritas perusahaan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik pencurian uang dan hal-hal sejenis yang berkatan dengan kejahatan kera putih. Akuntansi memberikan informasi pengembilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestic dan internasional yang sangat besar. Akuntansi telah memperluas lingkungannya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan tekonologi informasi yang makin berkembang ke dalam system dan prosedurnya.
Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang?
Jawabannya adalah sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan dapat memahami dengan lebih baik system akuntansi suatu Negara dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang memengaruhi perkembangannya. Tentu saja akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuannya mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat-serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya. Ekonomi, hokum dan politik yang berbeda-beda menghasilkan system akuntansi yang berbeda dan lingkungan yang serupa menghasilkan system yang serupa pula. Hal ini membawa kita untuk melakukan klasifikasi. Mengapa kita harus melakukan klasifikasi (perbandingan) system akkuntansi keuangan nasional atau regional? Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganasis mengapa dan bagaimana system akuntansi nasional berbeda-beda kita juga dapat menganalisis apakah system-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan struktur dasar dimana anggota-anggota kelompok meiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai system akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.
PERKEMBANGAN
Kami meyakinkan bahwa delapan faktor berikut ini meiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah social, dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi akhir-akhir ini. Hubungan antara budaya (faktor kedelapan berkut ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1.      Sumber Pendanaan. Di Negara-negara dengan pesat ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi meiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas, sebaliknya, dalam system berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan meiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkanm, perkungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2.      Sistem Hukum. sistem hukun menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat meiliki dua orientasi dasar: hokum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon? Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kondifikasi standard an prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai disana. Dengan demikian, di Negara-negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan system hukum kode. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Umum, aturan akuntansi ditepapkan oleh oraganisai professional sektor swasta/ hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara lansung, ke dalam hukum dasar.
3.      Perpajakan. Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektid menentukan standar akuntansi karena perusahaan aharus mencatat pendapatan dan bebas dalam akun mereka untuk mengklaimnnya untuk keperluan pajak. Hal ini sebagai contoh merupakan kasus di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbedal: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu/ penilaian persediaan menurut masuk terakhir keluar pertama (last in, first out-LIFO) di Amerika Serikat merupakan satu contoh.
4.      Ikatan Politik dan Ekonomi. Ide dan tekonologi akuntansi dialihkan melalui penaklukkan perdagangan dan kekuatan sejenis. System pencatata Berpasangan (double entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan jerman selama Perang Dunia II menyebabkan prancis menerapkan Plan Comptable (Lihat bab 3). Amerika Serikat merasakan rezim pengatur akuntansi bergaya AS di jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan system akntansi yang dikembangkan di tempat lain. Entah kerena dipaksakan kepada Negara-negara tersebut (seperti India) atau kerena pilihan mereka sendiri (seperti Negara-negara Eropa timur sekarang meniru system akuntansi mereka menurut aturan Uni Eropa (EUJ). Seperti dijelaskan secara lebih umum pada bab 8, integrasi ekonomi melalui pertumbuhan perdagangan dan arus modal internasional merupakan pendorong kuat akan konvergensi standar akuntansi.
5.      Inflasi. Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan memengaruhi kecendrungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan ahrga terhadap akun-akun perusahaan. Israel, meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi. AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga. Akuntansi yang terkait dengan inflasi dibahas pada bab 7.
6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi. Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan maslah akuntansi yang dihadapi sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas aktiva merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomuan dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini banyak perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru seperti penilaian aktiva tidak beruwujud dan sumber daya manusia, semakin berkembang.
7.      Tingkat Pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalah artikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh, pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai risiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

8.      Budaya. Disini budaya berarti nilai-nilai dan perliaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan disuatu Negara (seperti system hukum). Hofstede menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai social; (1) individualism, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan (4) maskulinitas. Analisis yang dilakukan didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 Negara yang berbeda.

0 comments:

Post a Comment